Training Hukum Kedokteran Untuk Dokter dan Manajemen Rumah Sakit – Salah satu permasalahan besar yang kerap kali muncul di tengah-tengah masyarakat akhir-akhir ini salah satunya adalah masalah tenaga kesehatan dan sarana prasarana kesehatan rumah sakit yang berkaitan dengan aspek hukum. Hal ini menjadi penting harus diperhatikan, mengingat saat ini semakin berkembangnya pengetahuan dan kesadaran hukum masyarakat yang seiring dengan meningkatnya biaya kesehatan yang harus keluarkan untuk memperoleh pelayanan kesehatan di rumah sakit, dan mendesak juga peningkatan harapan mutu pelayanan atas mutu maupun hasil dari suatu pelayanan di rumah sakit. Aplikasi dilapangan kerap kali ditemukan hasil yang tidak sesuai dengan harapan dalam proses pelayanan medis dan mamicu sikap protes, mengajukan somasi, mangajukan gugatan atau bahkan melaporkan kepada kepolisian sebagai suatu tindak pidana atas hasil kerja pelayanan medis yang tidak sesuai dengan harapan. Meskipun saat ini undang-undang di bidang kesehatan banyak yang diterbitkan untuk mengantisipasi hal tersebut, namun masih ada beberapa aplikasi dilapangan yang masih rancu dan samar, sehingga dalam kondisi tertentu bisa memberatkan pasien maupun tenaga medis. Menanggapi berbagai macam kendala hukum diatas, bagi para tenaga kesehatan agar mampu bekerja sesuai dengan standar profesi dan standar procedure, maka penting untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan aspek-aspek pelayanan medik yang legal yang berhubungan dengan kegiatan profesi medis dan juga pemahaman atas peraturan perundang-undangan untuk bidang kedokteran dan kesehatan penting untuk diketahui oleh seluruh tenaga ahli dan manajemen jasa pelayanan kesehatan. Sebagai Hospital Consultant BMD Street Consulting telah dipercaya dalam banyak memberikan program pengembangan SDM dirumah sakit salah satunya Training Hukum Kedokteran Untuk Dokter dan Manajemen Rumah Sakit ini yang sangat dianjurkan diikuti oleh seluruh elemen dilembaga pelayanan kesehatan.
Pemahaman dan pengetahuan hukum dan perundang-undangan kesehatan
Aspek hukum dan legalisasi profesi dalam bidang kedokteran
Peserta mampu mengevaluasi sekaligus memecahkan permasalahan hukum yang kerap kali muncul dalam jasa pelayanan kesehatan
BAHAN AJAR
Pengantar pengembangan hukum dalam bidang kesehatan indonesia
Perundangan-undangan kesehatan yang berkaitan antara pasien dengan tenaga kesehatan.
Hukum perdata dan hukum pidana bagi tenaga kesehatan
Aplikasi hukum kesehatan dan kaitanya dengan hukum bagi tenaga ahli: kedokteran, perawat, bidang, farmasi dan manajerial rumah sakit.
Standar kompetensi, wewenang, dan hak serta kewajiban tenaga kesehatan dalam standar hukum kesehatan di indonesia
Hak dan kewajiban pasien dalam tatanan hukum kesehatan
Dokumentasi rekam medis untuk menyelesaikan permasalahan
Share informasi pasien dalam proses penyelesaian hukum kesehatan
Sebab-sebab serta kesalahan fatal yang kerap kali dilakukan oleh para tenaga ahli bidang kesehatan yang kaitanya dengan aspek hukum dan kemanusian
Pembahasan beberapa studi kasus permasalahan hukum kesehatan di rumah sakit
METODE
Training Hukum Kedokteran Untuk Dokter dan Manajemen Rumah Sakit ini menggunakan metode interaktif, dimana peserta dikenalkan kepada konsep, diberikan contoh aplikasinya, berlatih menggunakan konsep, mendiskusikan proses dan hasil latihan. Disampaikan dalam bentuk ceramah, diskusi interaktif dan presentasi kelompok.
PESERTA HARUS IKUT..??
Peserta yang wajib ikut dalam Training Hukum Kedokteran Untuk Dokter dan Manajemen Rumah Sakitini adalah direktur rumah sakit, manajemen rumah sakit, direksi rumah sakit, tenaga ahli medis, dan komite medis rumah sakit.
REQUEST JADWAL & WAKTU PELAKSANAAN YANG SESUAI…??? KLIK DISINIUNTUK MEREQUESTNYA DAN DAPATKAN HARGA KHUSUS UNTUK REQUEST SECARA PAKET
REFERENSI :
PT. Great Giant Pineapple
PT Devalia Usada
TESTIMONIAL :
“Saya merasa sangat puas atas penyajian materi oleh Trainernya. dan kami mendapatkan ilmu baru mengenai hukum kedokteran dan management Rumah Sakit” Refi Andriati Kasie Administrasi PT. Great Giant Pineapple.
Training Penanganan Penderita Gawat Darurat Obstetric Neonatus (PPGDON)adalah training yang berorientasi pada pertolongan penderita pre-hospital. Seperti yang kita ketahui pelayanan medis gawat darurat merupakan salah satu pelayanan yang membutuhkan kecepatan, ketepatan, dan kecermatan dalam pelaksanaannya untuk mencegah kematian maupun kecacatan yang dapat dialami oleh pasien. Untuk itu diperlukan tenaga medis yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam menangani kegawatdaruratan medis.
Kegawat daruratan dalam kehamilan dan persalinan memiliki kekhususan tersendiri karena pada ibu hamil atau bersalin pasien yang harus ditangani bukan hanya satu tetapi dua orang, yaitu ibu dan bayi yang harus ditangani dalam waktu yang bersamaan. Karena apabila telat sedikit maka akan fatal akibatnya. Sehingga pelayanan medis yang menangani kegawatdaruratan perlu diberikan bekal Pelatihan Penanganan Penderita Gawat Darurat Obstetric Neonatus (PPGDON)
Training Penanganan Penderita Gawat Darurat Obstetric Neonatus (PPGDON) berfokus kepada kemampuan life saving skill, kognitif, efektif maupun psikomotor kegawatdaruratan obstetri neonatus bagi tenaga kesehatan khususnya para bidan yang terlibat langsung pada proses persalinan. Dengan harapan mereka telah memiliki skill dasar dalam penanggulangan kegawatdaruratan obstetri neonatus, sehingga mampu menangani kasus-kasus dengan kegawatdaruratan medis, serta mampu mempercepat respontime kegawatdaruratan obstetri neonatus dengan harapan kamatian pada ibu dan anak dapat dicegah dengan cepat.
Menyusun SOP penanggulangan gawat darurat obstetric neonatal dalam menunjang PONEK.
Menerapkan prinsip PPGDON dalam PONEK di rumah sakit.
Memberikan pelayanan kegawat daruratan khususnya bagi ibu dan bayi dalam mendukung PONEK secara optimal.
Memahami prinsip-prinsip dalam PPGDON
Mengintegrasikan dan memperagakan penanganan kegawat daruratan dalam penanganan komplikasi ibu dan bayi mengidentifikasi/ menyusun protap-protap kegawat daruratan dalam PONEK.
MATERI
Dasar-dasar PPGD
MDGs : Kebijakan menurunkan Angka Kematian ibu dan anak
Seluruh Team Gawat Darurat Rumah Sakit, Anggota P2K3 Rumah Sakit (Klinik, Lab, RS), Dokter, Perawat, Bidan dan semua pihak yang terlibat dalam tim tanggap darurat rumah sakit.
Normal Class
Sertifikat, Modul (Hard/Soft Copy), Training Kit (blocknote+Ballpoint), Jacket, Tas Ransel, 2X Lunch, 1X Coffe Break/hari, Foto Bersama Seluruh Peserta, dilaksanakan di hotel berbintang.
REQUEST JADWAL & WAKTU PELAKSANAAN YANG SESUAI…??? KLIK DISINI UNTUK MEREQUESTNYA DAN DAPATKAN HARGA KHUSUS UNTUK REQUEST SECARA PAKET
REFERENSI :
RS. Salak Kota Bogor
RSU Kec. Sawah Besar
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
RSUD Sekarwangi Sukabumi
RSU Kecamatan Kramat Jati
RS Khusus Bedah Rawamangun
Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung
Puskesmas Tanjung Pandan – Kabupaten Belitung
Puskesmas Air Saga- Kabupaten Belitung
Puskesmas Sijuk – Kabupaten Belitung
Puskesmas Simpang Rusa – Kabupaten Belitung
Puskesmas Membalong – Kabupaten Belitung
Puskesmas Selat Nasik – Kabupaten Belitung
Puskesmas Pembantu Buluh Tumbang – Kabupaten Belitung
Puskesmas Tanjung Binga – Kabupaten Belitung
Puskesmas Pembantu Cerucuk – Kabupaten Belitung
Puskesmas Badau – Kabupaten Belitung
Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Selatan
Puskesmas Laiwu Kab. Halmahera Selatan
Puskesmas Wayaua Kab. Halmahera Selatan
Puskesmas Loleojaya Kab. Halmahera Selatan
Puskesmas Jiko Kab. Halmahera Selatan
Puskesmas Makian Kab. Halmahera Selatan
Puskesmas Wayaloar Kab. Halmahera Selatan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung
RSUD Ba’a Kab. Rote Ndao Nusa Tenggara Timur
RSIA Karunia Kasih
Klinik Telagasari Karawang
RSUD Pasirian
RSU Santa Maria Cilacap
RSUD Cicalengka
RSUD Ratu Zalecha Martapura
RSU AMIRA
PT Adis Dimension Footwear
TESTIMONIAL :
“Saya bersyukur sekali telah mendapatkan kesempatan mengikuti Training Penanganan Penderita Gawat Darurat Obstetri Neonatus (PPGDON) yang diadakan oleh BMD Street Consulting. dan terimakasih banyak atas ilmu & pengalaman yang sudah diberikan” Rusti Santikawati, RSUD Sekarwangi
“Sangat Senang bisa ikut kegiatan ini, kalau bisa adakan kegiatan lagi yaa. terimakasih banyakatas pelayanan dan makanannya” Ani, Bidan – Puskesmas Jiko Kab. Halmahera Selatan
“Pelatihan PPGDON ini sangat bermanfaat dan menyenangkan bagi saya. dan cara penyampaian materinya mudah di pahami” Hadija Senen, Dinas Kesehatan Kab. Halmahera Selatan
“Pelatihannya sangat baik, mulai dari pembicara, tempat pelatihan, makan dan minum serta materi yang disajikan” Hibrita A.A Tede Dara, Bidan Pelaksana – RSUD Ba’a Kab. Rote Ndao Nusa Tenggara Timur.
“Terimakasih BMD Street Consulting saya jadi lebih banyak wawasan dan pengetahuan tentangPenanganan Penderita Gawat Darurat Obstetri Neonatus (PPGDON)” Ratiza Tiara Larasati
Selama pelaksanaan berjalan dengan baik, materi-materi sesuai silabus dan bnyak pengalaman. Ilmu kruposte dan pemahaman akan dunia profesi lebih terbuka. Trainernya sangat menyenangkan dan tidak membosankan. Siti Rohmah, Bidan PT.Adis Dimension Footwear.
Terimakasih BMD telah menyelenggarakan pelatihan PPGDON ini, selama pelatihan saya merasa nyaman dengan trainernya. Laili Maziyyah, RS.Amira Purwakarta
“Kesan saya setelah mengikuti Training Penanganan Penderita Gawat Darurat Obstetri Neonatus (PPGDON) yang diadakan oleh BMD Street Consulting ini Trainer dan panitianya sangat ramah, tempat pelaksanaannya nyaman dan makanan yang disajikan juga enak” dr. Nurul Faizah, Dokter Umum – RSUD Ratu Zalecha Martapura.
METODE OFFLINE
Silahkan review dokumentasi program pelatihan kami dibawahini, atau klikdisini untuk video-video dokumentasi lainnya
Dalam persyaratan Standar Akreditasi Rumah Sakit (SNARS Ed-1) Edisi 1 yang mulai efektif pada bulan januari 2018 terdapat Elemen Penilaian IPKP.6 yang berbunyi rumah sakit wajib melakukan survei mengenai kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit atas dilaksanakannya pendidikan klinis sekurang-kurangnya sekali setahun. Rumah sakit harus dapat mengukur harapan dan kepuasan pasien serta keluarga, dan menjadikannya salah satu indikator sasaran mutu manajerial internal rumah sakit. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan survey kepuasan pasien dan keluarga. Survey ini sebaiknya dilakukan setiap hari untuk pasien yang datang. Untuk rawat inap, survey dilakukan pada saatn pasien menjelang pulang. Sedangkan untuk rawat jalan, survey dilakukan sesaat setelah mendapatkan pelayanan.
Agar hasilnya optimal, sebaiknya dibuat target responden yang jelas. Misalnya untuk pasien rawat inap diberi lembar kuesioner survey untuk diisi. Untuk pasien rawat jalan minimal 50% mengisi kuesioner. Untuk mewujudkan hal itu, rumah sakit perlu membuat kuesioner, melakukan sosialisasi, menentukan teknis pendistribusian dan pengumpulan kuesioner, analisa hasil, membuat kesimpulan, evaluasi hasil terhadap target, tindak lanjut dan lain-lain.
Beda dengan survey kepuasan karyawan, aktivitas ini sebaiknya dikoordinir oleh satu unit khusus, misalnya unit customer relation. Selanjutnya, hasil survey dipresentasikan setiap bulan ke seluruh unit pelayanan dan mereka diminta membuat action plan jika hasilnya dibawah target. Dengan demikian semakin lama angka kepuasan pasien semakin meningkat. Dan tentu saja hal ini akan berdampak langsung pada mutu dan angka kunjungan pasien.
TUJUAN & MANFAAT PELATIHAN
Pelatihan ini akan menyajikan pemahaman tentang berbagai faktor yang menjadi penyebab tidak terpenuhinya harapan pasien. Pelatihan ini juga membekali peserta dengan kemampuan tentang berbagai aspek, teknik dan metodologi survey untuk mengenali kepuasan para pasien. Selain itu, pelatihan ini juga akan memberikan pemahaman mengenai analisis statistik yang berkaitan dengan pengukuran kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.
MATERI PELATIHAN
Requirement of Customer Satisfaction on SNARS Ed.1 and JCI Accreditation
Goal to Implementing Survey Customer Satisfaction in Hospital
Basic and Principle Survey Customer Satisfaction
Indicator and Variable of Customer Satisfaction
Various Technique of Survey
Customer Satisfaction Method Survey
Data Sizing and Report Processing
Data analysis and Statistics Test
Key to Successful Implementation of Survery Customer Satisfaction in Hospital
METODE PELAKSANAAN
Dalam Training dan Survey kepuasan pasien dan keluarga di rumah sakit ini, menggunakan metode interaktif, yaitu pemahaman dari sisi konsep, contoh aplikasi, berlatih menuangkan konsep, diskusi interaktif dan studi kasus sehingga peserta dapat lebih mudah memahami dan menguasai materi yang diajarkan.
REQUEST JADWAL & WAKTU PELAKSANAAN YANG SESUAI…??? KLIK DISINI UNTUK MEREQUESTNYA DAN DAPATKAN HARGA KHUSUS UNTUK REQUEST SECARA PAKET
REFERENSI :
Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta
Rumah Sakit Kusta Sitanala Tangerang
RSUD Sayang Cianjur
RS Tenriawaru Makassar
TESTIMONIAL :
“Alhamdulillah sesudah mengikuti pelatihan ada gambaran melaksanakan survei kepuasan pasien/pelanggan sesuai kaidah.”Ika Sartika Dewi, Pengelola Datin dan LITBANG-RSUD Sayang Cianjur.
METODE OFFLINE
Silahkan review dokumentasi program pelatihan kami dibawah ini, atau klik disini untuk video-video dokumentasi lainnya
Transfer pasien adalah memindahkan pasien dari satu ruangan keruang perawatan/ruang tindakan lain didalam rumah sakit (intra rumah sakit) atau memindahkan pasien dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain (antar rumah sakit). Transfer pasien dapat dilakukan apabila kondisi pasien layak untuk di transfer. Prinsip dalam melakukan transfer pasien adalah memastikan keselamatan dan keamanan pasien saat menjalani transfer. Transfer pasien dimulai dengan melakukan koordinasi dan komunikasi pra transportasi pasien, menentukan SDM yang akan mendampingi pasien, menyiapkan peralatan yang disertakan saat transfer dan monitoring pasien selama transfer.
Prosedur yang tepat dan benar terkait dengan proses transfer pasien wajib diterapkan di rumah sakit karena ada persyaratan regulasi yang ada. Terkait dengan prosedur transfer pasien ini menjadi penting karena berhubungan erat dengan keselamatan pasien, di mana hal ini menjadi sasaran akreditasi rumah sakit versi tahun 2012 (KARS 2012). Sebagai hospital consultant BMD Street Consulting bermaksud membantu seluruh staff di rumah sakit agar mampu membangun system, prosedur dan teknis implementasi transfer pasien yang tepat guna dan efektif.
Mengingatkan dan memberikan kesadaran kepada peserta pentinya menjunjung tinggi keselamatan pasien di rumah sakit.
Memberikan pemahaman dan aplikasi yang objetif terkait dengan prosedur dan system transfer pasien yang baik dalam rangka memenuhi persyaratak akreditasi rumah sakit.
Memberikan arah yang tepat kepada petugas rumah sakit untuk menjunjung tinggi keselamatan pasien, di atas profesionalitas yang tinggi dan berdedikasi.
BAHAN AJAR
Review dan pembahasan khusus proses transfer pasien terkait dengan safety pasien, sesuai dengan persyaratan akreditasi rumah sakit versi 2012.
Tahap persiapan transfer pasien (procedural, system dan dokumentasi) yang harus di penuhi.
Pemeriksaaan sebelum dan sesudah transfer pasien di lakukan.
Hal-hal apa saja yang perlu di perhatikan dalam proses transfer pasien.
Proses serah terima (pasien & dokumen) serta pengawasan selama proses.
PESERTA YANG DIREKOMENDASIKAN
Dokter, Staff medis/Keperawatan, anggota team Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit dan seluruh team yang terlibat dalam proses transfer pasien di rumah sakit.
REQUEST JADWAL & WAKTU PELAKSANAAN YANG SESUAI…??? KLIK DISINI UNTUK MEREQUESTNYA DAN DAPATKAN HARGA KHUSUS UNTUK REQUEST SECARA PAKET
REFERENSI :
RS. TK II Dr. Ak Gani Palembang
RS. Annisa Medical Center (AMC) Cileunyi
RSUD Kec. Koja-Jakarta Utara
RS. MH Thamrin Cileungsi
RSUD Anuntaloko Parigi Sulawesi
RS Permata Cirebon
RSU Handayani
TESTIMONIAL :
“Terimakasih sebelumnya atas bimbingan yang telah diberikan kepada kami, kesan saya mengikuti training ini sangatlah menyenangkan dan memuaskan baik dari materi yang disampaikan maupun pengajaran yang diberikan” Agustina, Staff Fungsional Rawat Jalan – RS. TK II Dr. Ak Gani Palembang
“Selama mengikuti pelatihan ini sangat menambah ilmu dalam transfer pasien, apalagi yang akan menghadapi akreditasi. ilmu yang saya dapat menjadikan media untuk membentuk tim transfer yang baik” Angga Sendriana Putra, Kepala Ruangan IGD – RS. Annisa Medical Center (AMC) Cileunyi.
“Kesan saya setelah mengikuti training ini yaitu pengetahuan saya tentang bagaimana cara mentransfer pasien pra rumah sakit, intra rumah sakit dan antar rumah sakit menjadi bertambah” Endah Dwi Permata, Staff Fungsional – RS. TK II Dr. Ak Gani Palembang
“Materi yang di sampaikan cukup menambah wawasan dalam hal yang berkaitan dengan proses transfer pasien.”Agus Supriyadi Lukman Hakim-RSUD Kec. Koja-Jakarta Utara
“Materi dan trainernya sangat baik, cara penyampaian juga baik, isi materi sangat bagus, kreatif.”Akhmad Alim Muddin-RSUD Kec. Koja-Jakarta Utara
“Penyampaian materi cukup baik, hasilnya kami lebih memahami prosedur dan tatacara yang benar dalam transfer pasien.”dr. Sora Kerova-RSUD Kec. Koja-Jakarta Utara
“Semua cukup baik, pemateri cukup baik dalam menyampaikan materi dan kami cukup mengerti.” Indri Yulita Rizkiyanti, Kepala Sub. Div. Hemodialisa – RS. MH Thamrin Cileungsi.
“Materi dan cara penyampaianya cukup memuaskan.” Endang Sukma, RSUD Anuntaloko Parigi Sulawesi.
“Trainer berkualitas dan cukup baik dalam menyampaikan materi. Fasilitas yang diberikan cukup memuaskan.” Yusrini – Perawat Pelaksana RSU Handayani.
METODE OFFLINE
Silahkan review dokumentasi program pelatihan kami dibawahini, atau klik disini untuk video-video dokumentasi lainnya
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 812/Menkes/SK/VII/2007 tantangan yang kita hadapi pada di hari-hari kemudian nyata sangat besar. Meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang belum dapat disembuhkan baik pada dewasa dan anak seperti penyakit kanker, penyakit degeneratif, penyakit paru obstruktif kronis, cystic fibrosis,stroke, Parkinson, gagal jantung /heart failure, penyakit genetika dan penyakit infeksi seperti HIV/ AIDS yang memerlukan perawatan paliatif, disamping kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Namun saat ini, pelayanan kesehatan di Indonesia belum menyentuh kebutuhan pasien dengan penyakit yang sulit disembuhkan tersebut, terutama pada stadium lanjut dimana prioritas pelayanan tidak hanya pada penyembuhan tetapi juga perawatan agar mencapai kualitas hidup yang terbaik bagi pasien dan keluarganya.
Perawatan paliatif adalah perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan menyeluruh, dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi. Tujuannya untuk mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual, serta tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.
Di Indonesia hanya baru beberapa rumah sakit yang mampu memberikan perawatan paliatif, untuk itu Training Dasar Perawatan Paliatif oleh BMD Street Consulting ini penting untuk diikuti demi meningkatkan kualitas Rumah Sakit.
TUJUAN Tujuan Umum
Peserta mampu memahami & melaksanakan perawatan paliatif.
Tujuan Khusus
Mampu melaksanakan perawatan paliatif di masing-masing PUSKESMAS, rumah sakit atau unit pelayanan kesehatan lainnya.
Mampu membentuk Tim Perawatan paliatif sebagai sarana dalam memberikan pelayanan perawatan paliatif di masing-masing PUSKESMAS, rumah sakit atau unit pelayan kesehatan lainnya.
MATERI PELATIHAN
Dasar-dasar perawatan paliatif dan penerapannya.
Pelayanan sepenuh hati kunci meraih sukses dalam perawatan paliatif.
Perawatan paliatif pada anak.
Penerapan etik dalam perawatan paliatif euthanasia dan permasalahannya.
Sertifikat, Modul (Hard/Soft Copy), Training Kit (blocknote+Ballpoint), Jacket, Tas Ransel, 2X Lunch, 2X Coffe Break/hari, Foto Bersama Seluruh Peserta, dilaksanakan di hotel berbintang.
Training Perawat Gigi adalah salah satu program pengembangan kompetensi dan skill yang telah terbukti telah banyak membantu para perawat gigi di: rumah sakit swasta/pemerintah, klinik gigi, puskesmas, balai kesehatan dan sejenisnya dalam meningkatkan keahlian dan keterampilan para perawat giginya dalam mengemban jabatan sebagai perawat gigi. Seperti yang kita ketahui profesi seorang perawat gigi mempunyai peran utama dan sangat penting karena mereka langsunglah yang memberikan pelayanan perawatan gigi kepada pasien yang berobat. Hal ini diperkuat lagi, berdasarkan SK MENKES RI No. 1035 yang dikeluarkan pada tahun 1998 pemerintah menyatakan bahwa perawat gigi adalah tenaga kesehatan yang berada di kelompok keperawatan bersama dengan profesi perawat dan bidan.
Sebagai Hospital Consultant yang salah satunya memberikan program Training Perawat GigiBMD Street Consulting bermaksud memberikan arahan sekaligus bekal pengalaman yang memumpuni bagi para calon/perawat gigi agar menjadi tenaga ahli yang handal dan siap dalam menjalani profesinya sebagai perawat, sehingga mampu menjadi tenaga ahli yang siap akan tuntutan keahlianya sebagai perawat.
MANFAAT TRAINING PERAWAT GIGI
Training Perawat GIGI secara umum berguna adalah untuk meningkatan pengetahuan, kompetensi dan skill kepada tenaga ahli keperawatan terutama perawat gigi, maupun para ahli dokter gigi yang membutuhkan pengetahuan sekaligus skill dalam melakukan keperawatan gigi. Dan setelah menyelesaikan program pelatihan ini diharapkan juga para peserta mampu:
Meningkatkan kompetensi dan skill nya dalam melakukan pelayanan asuhan kesehatan gigi
Mampu membangun dan melakukan pengelolaan pelayanan keperawatan gigi yang tepat sasaran.
Mampu menjadi tenaga ahli perawat gigi yang handal dan siap dengan tuntutan zaman
Sistem dan manajemen dalam tata kelola serta pelayanan asuhan keperawatan gigi
Pengendalian dan pencegahan penularan penyakit dalam perawatan gigi
Sistem perawatan, pemeliharaan dan penggunaan peralatan perawat gigi
Sistem dan aplikasi peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit gigi dan mulut
Perlindungan khusus dan umum dalam keperawatan gigi
Dasar pemberian rujukan dan perawatan gigi
Tata kelola dan sikap profesionalitas seorang asisten Dokter Gigi
Pengembangan skill dan kompetensi dalam menjadi tenaga keperawatan gigi yang handal
Tips dan trik menjadi tenaga perawat gigi
PESERTA YANG DI REKOMENDASIKAN
Team perawat rumah sakit, spesialis perawat gigi, asisten dokter gigi, team asuhan keperawatan gigi rumah sakit dan semua pihak yang terkait dengan pelayanan asuhan keperawatan gigi baik yang terlibat secara langsung maupun tidak.
Sertifikat, Modul (Hard/Soft Copy), Training Kit (blocknote+Ballpoint), Jacket, Tas Ransel, 2X Lunch, 2X Coffe Break/hari, Foto Bersama Seluruh Peserta, dilaksanakan di hotel berbintang.
Training Instruktur Keperawatan- Clinical Instructur(CI)– Perawat sebagi tenaga kesehatan tidak terlepas dari pengaruh adanya peningkatan tuntutan dari masyarakat. Oleh karena itu pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, perlu di upayakan pengembangannya. Pengembangan ini juga tidak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat di segala bidang. Pendidikan dan pengembangan keperawatan perlu di arahkan untuk dapat menghasilkan perawat yang memiliki ilmu pengetahuan atau ilmu keperawatan yang mendalam dan menguasai metode ilmiah, serta menerapkannya dalam asuhan keperawatan pada klien, baik sebagai individu, keluarga, dan kelompok masyarakat tertentu.
Proses pembelajaran dalam pendidikan profesi selalu membutuhkan suatu tatanan yang dapat mendukung peserta didik/mahasiswa keperawatan untuk mencapai penguasaan keterampilan profesional, termasuk keterampilan intelektual, sikap dan psikomotor. Pembelajaran klinik perlu dilakukan dalam pendidikan profesi & merupakan pembelajaran terpenting dalam memberikan pelayanan yang berkualitas pada masyarakat. BMD Street Consulting sebagai Hospital Consultant hadir untuk memfasilitasi pelatihan yang dibutuhkan oleh instansi ataupun rumah sakit, salah satunya adalah Training Instruktur Keperawatan -Clinical Instructur (CI) yang sangat efektif di ikuti oleh SDM Rumah Sakit untuk meningkatkan kemampuan dan kemampuannya terutama untuk membantu pembimbing klinik keperawatan dalam melaksanakan tugasnya.
TUJUAN
Tujuan dari pelatihan ini adalah peserta diharapkan mampu :
Memahami konsep dasar peran CI di tatanan klinik
Memahami peran dalam setiap tahapan proses pembelajaran klinik
Memahami peran, fungsi dan tugas-tugas sebagai pembimbing praktek klinik keperawatan
Mampu melaksanakan bimbingan klinik keperawatan pada mahasiswa keperawatan dan perawat pelaksana
Mampu melaksanakan evaluasi terhadap peserta didik baik mahasiswa atau staf perawat yang mencakup sikap, keterampilan serta attitude sesuai dengan pedoman/instrumen evaluasi
Menjadi contoh (role model) sebagai perawat professional terhadap mahasiswa dan perawat pelaksana di wilayah kerjanya
MATERI
Konsep dan Managemen bimbingan Praktek Klinik Keperawatan
Komunikasi dalam bimbingan klinik dan perilaku asertif
Metode Pembelajaran Praktek Klinik Keperawatan
Proses Keperawatan
Pengkajian keperawatan, analisa data dan diagnosa keperawatan
Perencanaan Keperawatan
Pelaksanaan Keperawatan
Evaluasi
Dokumentasi Keperawatan
Evaluasi praktek klinik keperawatan
Simulasi Bimbingan Klinik
PESERTA TRAINING
Calon pembimbing klinik keperawatan, team perawat rumah sakit, dan semua pihak yang terkait dalam pengolahan dan pengembangan SDM Rumah Sakit.
Sertifikat, Modul (Hard/Soft Copy), Training Kit (blocknote+Ballpoint), Jacket, Tas Ransel, 2X Lunch, 2X Coffe Break/hari, Foto Bersama Seluruh Peserta, dilaksanakan di hotel berbintang.
REQUEST JADWAL & WAKTU PELAKSANAAN YANG SESUAI…??? KLIK DISINI UNTUK MEREQUESTNYA DAN DAPATKAN HARGA KHUSUS UNTUK REQUEST SECARA PAKET
REFERENSI :
RSUD Besemah Pagar Alam
RS Islam Assyifa Sukabumi
TESTIMONIAL :
“Training Clinical Instruktur yang diselenggarakan oleh BMD Street Consulting sangat bagus bisa menambah wawasan dan pengetahuan selain itu juga dapat menambah motivasi saya” Meri Siska Arisandi – Karu Perawatan Kebidanan RSUD Besemah Pagar Alam
Training Implementasi Pengendalian dan Penanganan Infeksi Bagi Perawat di Rumah Sakit – Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat memiliki peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu Rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang aman dan bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan. Masyarakat / pasien / pengunjung di rumah sakit sebagai penerima pelayanan kesehatan serta tenaga kesehatan sebagai pemberi pelayanan, dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi nosokomial atau infeksi yang didapat di RS. Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi nosokomial perlu diterapkan pengendalian infeksi. Pengendalian infeksi di rumah sakit merupakan suatu kegiatan yang sangat penting, selain kejadian infeksi seperti wabah atau KLB dari penyakit infeksi yang sangat sulit diperkirakan, sehingga perlu di waspadai. Pengendalian infeksi bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya penularan baik infeksi yang ditularkan dari pasien ke pasien, dari tenaga kesehatan ke pasien, baik infeksi dari luar rumah sakit maupun yang didapat di rumah sakit, hal ini sangat erat kaitannya dengan mutu pelayanan yang pada akhirnya sangat berkaitan dengan citra rumah sakit. Dapat disadari bahwa salah satu bentuk yang perlu mendapatkan perhatian adalah masih kurangnya kualitas dan kuantitas pengendalian infeksi nosokomial yang sangat terkait dengan hak pasien akan pelayanan bermutu. Mengingat besarnya masalah Infeksi nosokomial serta kerugian yang diakibatkan, maka diperlukan upaya pengendalian yang bertujuan untuk menurunkan risiko. Infeksi nosokomial pada prinsipnya dapat dicegah dengan peran semua petugas sebagai pelaksana langsung dalam upaya pencegahan infeksi di rumah sakit, salah satu petugas dimaksud adalah tenaga keperawatan.
Tenaga keperawatan merupakan tenaga yang terus menerus selama 24 jam perhari berhubungan langsung dengan individu, kelompok, masyarakat serta hubungan kerja multidisiplin di sarana kesehatan utamanya di rumah sakit. Perawat juga bertanggung jawab mengidentifikasi dan mendokumentasikan tanda infeksi baik potensial maupun aktual serta bertanggung jawab dalam mengelola dan memantau alat dan bahan medis dan keperawatan. Namun peran dan tanggung jawab tersebut belum optimal serta belum sesuai dengan standar pencegahan infeksi yang ditentukan. Untuk mengoptimalkan peran dan tanggung jawab tenaga keperawatan tersebut diatas maka perlu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pencegahan infeksi di rumah sakit. Sebagai upaya untuk tercapainya tujuan tersebut maka dipandang perlu untuk mengadakan pelatihan tentang pengendalian infeksi.
TUJUAN Umum:
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tenaga keperawatan dalam pengendalian infeksi di rumah sakit.
Khusus:
Mengetahui pedoman manajerial pencegahan infeksi
Mengetahui prinsip-prinsip pencegahan infeksi
Mampu melakukan pemrosesan alat/ perlengkapan
Mampu menerapkan kewaspadaan baku
Mengetahui peran dan fungsi IPCN
Mampu melakukan Surveilan
Mampu menerapkan isolasi ketat
Mampu melakukan sterilisasi dan desinfeksi
Mengetahui pengolahan limbah rumah sakit
Mampu melakukan penatalaksanaan dan evaluasi PPI di RS
BAHAN AJAR
Pedoman manajerial PPI
Prinsip dasar pencegahan infeksi
Surveilan
Pemrosesan alat-alat/perlengkapan
Kewaspadaan baku
Pengolahan limbah rumah sakit
Peran dan fungsi IPCN
Sterilisasi dan desinfeksi
Tatalaksana isolasi ketat
Evaluasi penatalaksanaan PPI
PESERTA
Kordinator PPI / Ketua /Tim pengendali infeksi di rumah sakit, Infection Prevention Control Nurse (IPCN), Kepala ruangan / Infection Prevention Link Nurse (IPLN), Pelaksana keperawatan.
REQUEST JADWAL & WAKTU PELAKSANAAN YANG SESUAI…??? KLIK DISINI UNTUK MEREQUESTNYA DAN DAPATKAN HARGA KHUSUS UNTUK REQUEST SECARA PAKET
REFERENSI:
Rumah Sakit Ibunda Bagan batu
Pelayanan Kesehatan, Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia
RSUD Pratama Tapan
Testimoni:
“Materi yang di berikan sangat jelas cara penyampain nya”, Herly Romadhona Siregar, Rumah Sakit Ibunda Bagan batu
“Mendapat ilmu dan pengalaman baru, Waluyo mulyo. S.Kep, Ns,Rumah Sakit Ibunda Bagan batu.
“Aplikatif ..mantapss” Hotlan Parlindungan – Kepala Bagian Pelayanan Kesehatan, Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia
“Sangat senang dengan pelatihan ini karena bisa berbagi informasi dan pengalaman satu sama yang lain” Moh Khoirul Anam – IPCN, RSUD Pratama Tapan
“Mungkin terkendala di koneksi jaringan internet saja.trims” Okky Saputra – Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia
“Sudah bagus, harus dipertahankan” Nanda Roma Pasa – Perawat, Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia
“Overall bagus..cuman memang masalah koneksi internet..jd terkadang terputus2 shg materi yg disampaikan tdk terdengar” RA Marissa – Kepala Sub Bagian Pelayanan Medis, Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia
“sangat membantu dalam memahami materi khususnya tentang PPI yg mmg dibutuhkan di sebuah RS” Vany Netza Putri – IPCO, RSUD Pratama Tapan
METODE ONLINE
METODE OFFLINE
Butuh bantuan! Klik disini
Kami siap membantu anda sekarang!
Tim Specialist kami siap berdiskusi via Chat WA dengan anda ketika online, Jika tim sedang melayani pelanggan lain, untuk pelayanan cepat silahkan kirim email ke: [email protected] via help desk..