Vitamin E Tak Bantu Cegah terjadinya Sakit Jantung
Banyak orang yang percaya bahwa mengkonsumsi suplemen vitamin E yang kaya akan antioksidan mampu mengurangi risiko seseorang dari serangan penyakit jantung. Benarkah itu?
Sebuah riset terbaru mengindikasikan,mengkonsumsi suplemen vitamin E ternyata tidak memengaruhi risiko seseorang, khususnya wanita untuk terhindar dari penyakit gagal jantung. Hal tersebut disampaikan oleh ilmuan-ilmuwan yang mempublikasikan penelitian terbaru mereka pada 20 Maret 2012 dalam jurnal Circulation.
“Suplemen vitamin E tidak meningkatkan maupun menurunkan risiko,” kata peneliti studi, Dr Claudia Chae, seorang ahli jantung dari Massachusetts General Hospital.
Para ilmuwan meyakini bahwa temuannya menjadi yang pertama dalam melihat apakah konsumsi suplemen vitamin E dapat membantu wanita sehat dalam mencegah penyakit gagal jantung.
Chae mengatakan bahwa temuannya ini dapat menjadi bukti tambahan agar kita sebaiknya tidak mengonsumsi suplemen vitamin E untuk mencegah penyakit jantung.
Dalam risetnya, Chae beserta rekan-rekannya mengevaluasi hampir 40.000 perempuan yang terdaftar dalam Women Health Study. Masing-masing dari peserta diketahui mengonsumsi 600 IU vitamin E atau plasebo setiap hari.
Para peneliti mengamati relawan perempuan tersebut selama rata-rata satu dekade. Selama riset berlangsung, ada 220 kasus gagal jantung terjadi. Temuan juga mencatat bahwa asupan suplemen vitamin E tidak mengubah risiko mereka untuk terhindar dari serangan gagal jantung, bahkan setelah disesuaikan dengan faktor lainnya seperti usia.
Penelitian ini didukung sepenuhnya oleh US National Heart, Lung, and Blood Institute, US National Cancer Institute, Donald W. Reynolds Foundation and Elizabeth Anne, Karen Barlow Corrigan Women’s Heart Health Program dari Massachusetts General Hospital.
“Ini adalah penelitian yang penting. Konsumsi vitamin E tidak diperlukan pada wanita yang mencoba untuk mencegah penyakit jantung.” kata Dr Gregg Fonarow, direktur Ahmanson Cardiomyopathy Center dari University of California, Los Angeles.
Sementara itu, Dr Suzanne Steinbaum, dari Lenox Hill Hospital New York City, mengaku sependapat dengan temuan tersebut. Ia mengatakan bahwa suplemen vitamin E benar-benar tidak memiliki manfaat dalam mencegah penyakit jantung.
“Saya kira pesan yang bisa dipetik adalah bahwa seseorang dalam populasi yang sehat, tidak membutuhkan asupan suplemen vitamin E,” kata Steinbaum.
Steinbaum menyarankan, wanita yang ingin mencegah penyakit jantung harus mengubah pola hidup mereka dengan rutin melakukan aktivitas fisik dan bukan malah mengandalkan asupan vitamin E.
Fonarow dan Chae sepakat bahwa ada strategi lain yang terbukti dapat mencegah serangan jantung selain dengan berolahraga seperti, menjaga tekanan darah pada tingkat yang normal, menjaga kolesterol, menjaga berat badan tetap ideal dan tidak merokok.