Kusta, Penyakit Menular yang Sulit Menular

Kusta, Penyakit Menular yang Sulit Menular

Kusta merupakan suatu penyakit menular yang sulit untuk menular. Hal ini dikarenakan masa inkubasinya terbilang lama, yaitu 2 5 tahun untuk bisa terserang kusta. Selain itu dari 100 orang yang terpapar virus kusta, 95 orang kebal, 3 orang sembuh sendiri dan 2 orang yang butuh pengobatan. Demikian disampaikan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH saat membuka acara Jalan Sehat dalam Rangka Hari Kusta Sedunia ke-61, di Monas, Jakarta.

Kusta itu sendiri dapat dicegah dan disembuhkan tanpa cacat bila ditemukan sedini mungkin, terlebih lagi obatnya, yaitu MDT dapat diakses gratis di Puskesmas, terang Menkes. Lebih lanjut Menkes menyatakan, Indonesia merupakan penyumbang kasus baru kusta nomor 3 terbesar di dunia, setelah India dan Brasil. Di tahun 2012 dilaporkan ada 18.994 kasus kusta baru di Indonesia dan 2.131 penderita (11,2 %) diantaranya ditemukan sudah pada cacat tingkat 2, yaitu cacat yang kelihatan. Sedangkan 2.191 penderita (11,5 %) dantaranya adalah anak-anak. Sementara tantangan terbesar ialah tingginya stigma dan diskriminasi terhadap pengidap kusta, sambung Menkes. Menkes mengatakan beban penyakit kusta yang saat ini hadapi tidak hanya pada tingginya angka penderita, tetapi besarnya kecacatan yang diakibatkan. Selain itu masalah sosial ekonomi juga mendapat perhatian selain masalah medis.

Mereka yang sudah cacat akan sangat tergantung secara fisik dan finansial kepada orang lain dan akhirnya berdampak pada kemiskinan. Dukungan seluruh lapisan masyarakat termasuk organisasi kemasyarakatan maupun keagamaan sangat diharapkan dalam menyikapi masalah sosial ekonomi yang muncul akibat kecacatan pada OYPMK (Orang yang Pernah Mengalami Kusta) lanjut Menkes.

Tahun ini, Seruan Nasional pada Hari Kusta Sedunia bertujuan untuk memperkuat upaya menghapus stigma dan diskriminasi terhadap Orang yang Pernah Mengalami Kusta. Kementerian Kesehatan menyadari pentingnya akan Peran organisasi keagamaan dalam menyebarluaskan informasi yang benar mengenai kusta sehingga stigma dan diskrimasi dapat segera dihapuskan. Masyarakat sangat menghormati para tokoh agama dan informasi tentang kusta disebutkan dalam semua kitab suci agama.

Sumber:

Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan! Klik disini

Kami siap membantu anda sekarang! Tim Specialist kami siap berdiskusi via Chat WA dengan anda ketika online, Jika tim sedang melayani pelanggan lain, untuk pelayanan cepat silahkan kirim email ke: [email protected] via help desk..

Account Executive

Eva Arlinda - Head Office

Online

Account Executive

Mei Dwi - Head Office

Online

Account Executive

Umu Hanifatul - Head Office

Online

Account Executive

Andini Eryani - Head Office

Online

Eva Arlinda - Head OfficeAccount executive

Apakah ada yang bisa saya bantu pak/bu? 00.00

Mei Dwi - Head OfficeAccount Executive

Apakah ada yang bisa dibantu pak/bu? 00.00

Umu Hanifatul - Head OfficeAccount Executive

Apakah ada yang bisa dibantu pak/bu ? 00.00

Andini Eryani - Head OfficeAccount executive

Apakah ada yang bisa saya bantu pak/bu? 00.00